Jelajah Garut Part 2: Talaga Bodas




Menghabiskan malam yang cukup cerah di Garut, adalah pengalaman yg lumayan menyenangkan buat gue pada saat itu. Biasanya ke Garut cuma tempat-tempat wisata alam yg jauh dari kota, tapi malam itu gue coba explore ke wilayah kota sambil nyari makan. Dari arah Leles, terus menuju Tarogong, sampe masuk Kota Garut. Setelah puas muter-muter sekitar Jalan Jend. Ahmad Yani, sampe Masjid Agung Garut, akhirnya sesuai rencana, gue dan partner gue nyari tempat buat istirahat. Hotel? Penginapan? BUKAN! Hahaha, as usual, backpackeran dengan prinsip murah hehehe. Gue udah terbiasa ‘numpang tidur’ di mushola atau rest area SPBU yg buka 24 jam. Ini lebih mendingan menutur gue dari pada tidur di emperan toko hahaha. Dan malam itu gue akhirnya nemu salah satu SPBU di daerah Karangpawitan, gak jah dari timur kota Garut. SPBU ini gue pilih atas dasar pertimbangan biar besok paginya lebih deket buat menuju arah Wanaraja, karena kita bakal ke Talaga Bodas!

Setelah berjuang menepis dingin malam dan ‘ciuman’ nyamuk-nyamuk nakal, pagi pun datang menjelang. Lalu lalang kendaraan sekitar jalanan Karangpawitan mulai nampak mengawali hari. Gue segera bangunin temen gue buat bangun, sholat subuh dan prepare buat ke Talaga Bodas. Berangkat sepagi mungkin karena siangnya langsung cabut balik ke Tangerang. Setelah siap, jam 6 pagi kita start menuju wisata Talaga Bodas.

Rute yg gue ambil adalah, dari arah kota Garut semalem, ambil arah Karangpawitan (sebelah timur kota), trus aja sampe daerah Wanaraja. Tepatnya setelah pasar Wanaraja, ada pertigaan di mana di situ juga ada papan petunjuk tujuan wisata Talaga Bodas. Belok kiri dan ikuti aja jalanan desa beraspal yg berliku, menanjak, dan pastinya semakin menjauh semakin indah pemandangannya. Jalanannya emang gak begitu lebar. Meski beraspal, tapi selebihnya adalah jalanan aspal yg rusak dan sesekali berlubang. Dan selepas melewati daerah pemukiman warga, rute yg harus kita lewati juga melewati jalanan sepi yg kanan kiri adalah perkebunan sayur, dan sesekali hutan. Meski keindahan alam yg tersaji sepanjang jalan cukup menawan, tapi jangan sampe terlena guys! Perlu konsentrasi selama melewati jalanan yg rusak. Setelah sekitar setengah jam perjalanan, pagi itu mata gue dapet ‘menu sarapan’ berupa sebuah keindahan alam yg bercokol di tengah-tengah hamparan perkebunan sayur di sana. Yap!! Gunung Sadahurip. Udah pernah denger kan? Gunung unik dengan bentuknya yg menyerupai piramida ini cukup menghebohkan beberapa tahun yg lalu karena diduga terdapat piramida kuno di dalamnya. Tapi penelitian membuktikan hal ini gak bener. Gunung ini gak begitu tinggi, dan sepintas dilihat dari kejauhan malah dipake buat tanam sayur-sayuran. Dulu waktu berita tentang gunung ini lagi ngehits, sempat bertanya-tanya, bisa gak ya someday lihat langsung? Dan pagi itu pertanyaan gue terjawab. Thank’s God!

Finally, I found it!




Perjalanan pun berlanjut. Masih sekitar 2 kilo lebih lagi. Dan medan yg dilalui pun gak segampang yg kita kira. Meski pada dasarnya beraspal, tapi banyak yg rusak. Dan pada akhirnya sekitar jam 7 pagi lewat sekian menit, gue menemukan gapura selamat datang di wisata Talaga Bodas. Di sini tiket masuk per orang harganya Rp 7.500,- , motor Rp 7.500 dan mobil sekitar 10 ribu. Setelah bayar tiket masuk, gue pun markir motor, sengaja deket warung tempat yg gue incer buat sarapan hehehe. Karena menurut gue masih lumayan pagi, jadi gue dan temen gue putuskan buat sarapan dulu. Udara pagi itu masih berasa dingin. Dan ada saja kelucuan yang terjadi saat itu, di mana Andy, temen gue, waktu mau beli air mineral nanya ke penjualnya: “Bu, ada yg dingin nggak?” Bfffhhhh!!!! Padahal semua minuman berbotol d warung itu udah dingin-dingin semua secara alami. Hahahaha..





Pintu masuk wisata Talaga Bodas

Area parkir & warung-warung

Sarapan heula atuhhh... 


Selesai isi perut buat tenaga, gue dan temen gue beranjak menuju lokasi talaga Bodas. Lokasinya emang masih sekitar setangah kilo dari tempat parkir. Sebenernya jalanan menuju lokasi kawah sudah bagus dan beraspal. Tapi untuk para pengunjung gak diperbolehkan masuk sampai ke kawah dengan kendaraan. Pilihannya ada 2, jalan kaki sambil olahraga atau naik ojek dengan ongkos Rp 10.000,-. Pagi itu karena masih pagi gue memilih jalan kaki karena berdasarkan cerita-cerita yg udah ada perjalanan dari tempat parkir ke kawah gak jauh. Tapi ada aja yg karena minim info, dan mengira jarak dari parkir jauh akhirnya memilih naik ojek. Nahh.. tulah gunanya riset guys, sebelum kalian bepergian, perlu adanya cari-cari info tentang objek wisata yg mau kalian kunjungin. Tapi semua depend on you ya, kalo gak mau capek-capek jalan, bisa aja nyewa jasa ojek di dekat pintu masuk menuju kawah Talaga Bodas ini.

Mau naik ojek ke kawah?

Atau jalan kaki ?

Langkah demi langkah gue nikmati pagi itu. Dinginnya pagi masih berasa meski matahari udah siap dengan pancaran kehangatannya menembus sela-sela pepohonan di kanan kiri jalan. Sekitar 15 menit perjalanan, mulai kelihatan sebuah pemandangan serba putih cerah yang dikelilingi pegunungan. Yes! Itu dia, kawah Talaga Bodas! Setelah mempercepat langkah kaki, tibalah gue persis di depan hamparan kawah berwarna putih itu. Sekilas emang nampak seperti Kawah Putih di Bandung. OK, ini Kawah putih versi Garut. Tapi bedanya, bau belerang di sini gak menyengat kaya di Kawah Putih.

Halo, Talaga Bodas!


Talaga Bodas ini merupakan kawah yg mengandung sulfur dan berwarna putih. Dari bahasa Sunda Bodas berarti putih. Itulah kenapa dinamakan Talaga Bodas. Kawah ini berada di ketinggian 1.512 mdpl, yang merupakan bagian dari Gunung Talaga Bodas yg ketinggiannya 2.201 mdpl. Utk letak dari Taman Wisata Alam (TWA) Talaga Bodas ini, memang sering ada perbedaan pada setiap artikel yg ditulis oleh para blogger. Jujur gue sendiri masih bingung, apakah TWA ini ada di Desa Sukamenak, Kecamatan Wanaraja, atau ada di desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan? Gue nyoba nyari informasi tentang hal ini di internet, dan nemu sebuah akun Facebook yg khusus meng-share info-info seputar Garut. Ada sebuah berita yg di-share terkait permasalahan batas cagar alam tempat wisata ini. Artikel tersebut di-share tahun 2014 lalu. Sekarang udah 2016, dan semoga udah ada solusi dari permasalahan tersebut. Buat yg tahu info tentang hal ini, mungkin bisa share di komen ya..hehehe.

Kembali ke keindahan alam Talaga Bodas. Sejauh mata memandang , kita disuguhkan view danau yg menenangkan, meski di ujung sana terlihat masih ada bagian yg aktif dan mengeluarkan asap. Gak heran kalo di tempat ini dipasang warning larangan berada terlalu dekat dengan kawah, karena selain beberapa titik yg masih aktif, tipe tanah di tepi telaga pun masih labil dan rawan amblas. Yang pentig ekstra hati-hati kalo mau foto-foto di sini. Apalagi sekarang lagi nge hits banget selfie berujung petaka. (jangan sampe!). Sehingga di tepi-tepi danau Talaga Bodas dipasang pagar pembatas untuk pengunjung agar tidak terlalu dekat dengan tepi kawah.




Gue nyoba merasakan air danau Talaga Bodas lebih dekat, tentunya dengan sangat hati-hati biar gak terjebak di tanah yg mudah amblas. Airnya dingin, mungkin karena di tepi. Sementara di ujung sana, terlihat kepulan asap yg keluar dari aktivitas kawah yg masih aktif.








Menikmati keindahan Talaga Bodas gak cukup hanya foto-foto di satu titik aja guys! Karena kita bisa meng-explore sisi barat kawah di mana ada jalanan kecil yg muat utk 1 mobil, dan berupa jalanan tanah yg kanan kirinya banyak tumbuh semak-semak dan ilalang. 



Jalanan ini mengarah ke tempat pemandian air hangat yg ada di sisi kawah. Jangan khawatir, lokasinya aman kok, gak nyampur dengan air kawahnya hehee .. dan buat menikmati relaksasi air hangat ini juga gak ada biaya tambahan. Gak cuma mereka yg pengen merasakan kehangatan air yg mengandung belerang, tapi buat mereka yg punya penyakit kulit pun bisa berendam. Kita tahu sendiri air seperti ini biasanya cocok buat penyakit kulit. Gue gak nyebur, tapi cuma nyoba ngrasain merendam kaki sejenak. Dan sensasinya? Selain berasa hangat dan lumayan agak panas, berasa ada reaksi di kulit kaki yg gue rendam hahaha. Mayan lah bro, terapi !



Berendam di kolam air hangat


Anget-anget gimana... gitu :D


Untuk fasilitas di area wisata Talaga Bodas, ada 2 tempat toilet yg tersedia. Pertama ada di dekat jalan masuk depan yg menghadap ke kawah, dan satu lagi ada di samping tempat pemandian air hangat. Tapi sayang, utk yg di depan, pas gue coba liat lebih dekat, gak ada air setetes pun, kondisinya pun kotor banget & bau. Semoga jadi perhatian utk pihak pengelola wisata Talaga Bodas.

Toilet dekat akses masuk kawah
Buat kalian yg mau maen ke Talaga Bodas, jangan lupa persiapkan bekal dari awal sejak berada tempat parkir. Karena di sini banyak warung yg menjajakan makanan dan minuman. Ini perlu karena di lokasi kawah gak ada yg jualan. Meski demikian, masih ada aja yg buang sampah sembarangan. Jelas banget di tepi kawah banyak sampah plastik bungkus makanan yg dibuang gitu aja. So, always be a good travelers, ya guys! Di sini juga udah disediakan tempat sampah, jadi tolong dimanfaatkan. Sayang banget lokasi wisata seindah Talaga Bodas kotor karena tangan-tangan alay. (Alay: sejenis makhluk menyerupai manusia yg suka buang sampah sembarangan). Selain itu, buat yg gak kuat dingin, ada baiknya pake pakaian tebal, karena meski cuaca cerah, udara dingin masih berasa banget. Selamat jalan-jalan guys, tetap jaga sikap dan keselamatan di area wisata ya..

Perjalanan gue ke Talaga Bodas juga bisa kalian lihat di youtube, klik di sini .

Enjoy your trip!

_______________________________

How to get there:
- Angkutan umum: 
   Dari terminal Guntur, Garut, bisa naik angkot warna merah jurusan Wanaraja, turun pertigaan dekat pasar Wanaraja. Dari pertigaan bisa dilanjutkan naik ojek sampai Talaga Bodas. Tarif ojek biasanya sekitar Rp 50.000,- atau lebih untuk sekali jalan. Mahal? Pinter-pinter nego aja guys hehehe..

- Angkutan Pribadi:
   Dari kota Garut, ambil arah menuju timur ke Karangpawitan, sampai ketemu Pasar Wanaraja. Setelah pasar maju dikit ada pertigaan dan petunjuk arah wisata Talaga Bodas. Belok kanan, lalu ikuti jalan terus. 

Komentar

POPULAR POST