Jelajah Sumedang Part 2 (Curug Gorobog)
Hello,
good travellers! Masih inget dengan artikel gue tentang “Jelajah Sumedang Part
1”? Di artikel tersebut gue udah share cerita tentang Taman Hutan Raya Gunung
Kunci, yang berupa benteng pertahanan peninggalan jaman kolonial Belanda yang
pastinya instagramable banget dehh! Hehehe.. buat yang belum sempet baca, bisa
klik di sini ya!
Nah,
sekarang gue bakal terusin cerita jelajah Sumedang gue di part kedua. Kali ini
gue bakal share sebuah wisata air terjun yang hits di Sumedang, yakni Curug
Gorobog.
Curug ini lokasinya di Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan,
Kabupaten Sumedang. Dari kota Sumedang, kalian bsa ambil arah menuju selatan ke
arah Citengah melewati perkampungan penduduk, hamparan sawah dan pegunungan.
Ketika memasuki batas desa Citengah, jalanan akan semakin menanjak, menyempit
dan memasuki kawasan hutan. Jalanan aspal yang sedari awal mulus akan berganti
aspal yang rusak di beberapa titik, bahkan ada yang berada di lereng tebing
yang rawan longsor. Pas gue kesana kemarin, ada satu lokasi yang sedikit
longsor dan harus hati-hati saat melintas, terlebih saat kondisi jalanan licin
karena hujan. Dengan modal pengetahuan google maps gue sebelumnya dan
tanya-tanya warga, akhirnya gue sampai di depan gerbang Curug Gorobog setelah
menempuh perjalanan sekitar 30 menit menggunakan motor.
Jalan menuju loket |
Loket (masih tutup karena dateng kepagian hohohoho) |
Gerbang
wisata Curug Gorobog ditandai dengan gapura bertuliskan “Selamat Datang di
Curug Gorobog” yang berada di sisi kiri jalan, tepatnya di sebuah tikungan
curam dan menanjak. Kalo kita terusin perjalanan mengikuti jalan menuju ke curug
ini sebenarnya bisa tembus sampai arah Garut, tapi jalanannya melintas hutan
guys, dan pastinya lumayan juga naik turunnya. All right, balik lagi ke curug
Gorobog! Curug ini punya keunikan tersendiri dibandingkan curug-curug yang ada
di tempat lain. Curug Gorobog punya 4 tingkatan air terjun yang mempesona. Ini
langka menurut gue untuk air terjun yang ada di Jawa Barat. That’s why gue
pengen bangat jelajah lokasi kece ini. Apalagi ini pertama kalinya gue ke
Sumedang! Hahaha...
Dari
gapura selamat datang tadi, kita jalan sebentar sampai tempat pembelian tiket
masuk. Dengan harga Rp 3.000,- untuk orang dewasa dan Rp 1.000,- untuk
anak-anak, kita udah bisa puas-puasin meng-explore serunya curug Gorobog di
selatan Sumedang ini. Di depan loket terdapat hamparan hutan pohon pinus yang
menyajikan kesan rindang dan sejuk. Untuk lokasi parkir motor bisa di depan
loket, tapi buat mobil harus parkir di dekat gapura tadi, karena gak
memungkinkan buat masuk sampe depan loket.
Dari
loket kita masih jalan kaki menuju curug sekitar kurang lebih 300 meter. Hingga
akhirnya sampai di depan pemandangan air terjun keren dengan undakan-undakan khasnya
yang menyegarkan mata. Sempat ngobrol-ngobrol sama salah satu petugas loket
yang pagi itu kebetulan ada di lokasi air terjun. Sayangnya gue lupa namanya
hehehe, bapak-bapak itu cerita kalau asal muasal nama Gorobog sendiri punya
beberapa versi cerita. Ada yang mengisahkan kalau nama Gorobog berasal dari
nama seorang penemu lokasi curug, ada juga cerita yang bilang nama tersebut
berasal dari nama hutan yang ada di atas air terjun. Terlepas dari
cerita-cerita itu gue lebih tertarik buat mendekat ke curug dan maen sepuasnya.
Udah gue niatin dari awal gue pengen nyemplung dan mandi-mandi cantik di
air terjun ini. Hahaha! Puas foto-foto di tingkatan air terjun pertama, gue
merangkak naik ke stage kedua. Yaelah stage! Buat naik ke undakan kedua, kita
bisa melewati jalanan kecil di sisi aliran air terjun yang lumayan licin dan
miring. Air terjun di tingkatan kedua agak berbeda dengan yang ada di bawah. Di
sini aliran air terjunnya lebih lebar menyerupai selambu. Di hiasi bebatuan dan
sebuah pohon di tengahnya bikin sensasi di undakan kedua curug Gorobog ini
lebih asikk. Di atas sana masih ada 2 tingkatan lagi, yakni tingkatan ketiga
dan keempat. Untuk mencapai ke tingkatan ketiga ada jalur sendiri yang sudah
disediakan, dan tentunya perlu hati-hati juga buat mencapai lokasi undakan
ketiga karena lumayan licin. Untuk undakan keempat belum ada jalur khusus, dan memang
umumnya pengunjung hanya bisa sampai tingkatan ketiga saja. Aliran air curug
Gorobog ini sebenarnnya gak terlalu deras, tapi kalo musim hujan debit air akan
bertambah dan pastinya menambah keindahan lokasi wisata ini.
Curug Gorobog |
Menuju tingkatan kedua |
Be careful guys! |
Second stage! |
Bicara
soal fasilitas yang ada di Curug Gorobog, menurut gue overall udah bagus. Ada
toilet yang bisa dipakai juga untuk tempat ganti, gazebo untuk istirahat dan
menikmati keindahan air terjun, tempat duduk yang langsung menghadap ke curug,
dan tempat sampah. Apalagi harga tiket di sini bisa dibilang sangat terjangkau
buat para good travellers. Mungkin yang jadi catatan adalah perlunya perhatian
lebih dari pihak pemkab atau dinas pariwisata setempat buat bantu mengembangkan
potensi wisata air terjun Curug Gorobog ini. Yang gue maksud adalah akses
menuju lokasi wisata ini perlu diperbaiki lagi, terutama dari arah desa
Citengah sampai arah lokasi curug. Karena masih ada beberapa titik jalanan yang
rusak parah dan perlu adanya perbaikan supaya mempermudah wisatawan yang pengen
ke Curug Gorobog.
Salah satu kerusakan akses menuju lokasi curug. Semoga segera diperbaiki. |
Selain itu buat para pengunjung tetap jaga kebersihan lokasi
wisata yang keren ini ya, jangan buang sampah sembarangan. That’s it!
Watch my travel video of this article on youtube :
Watch my travel video of this article on youtube :
Like and subscribe yes! :)
Komentar
Posting Komentar