BUKIT SCOOTER : Enjoy The Scenery Around Dieng Plateau
Sebenernya ini cerita hari ketiga gue
di Dieng Plateau, maaf banget baru dishare hehehe. Dan di artikel ini gue bakal
cerita tentang eksplorasi gue di Dieng, ke salah satu destinasi wisata di sana
yang gak kalah hits, yaitu Bukit Scooter/Scotter, yang ada di Desa Dieng Kulon,
Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.
Pagi itu, 12 September 2016,
bertepatan dengan Idul Adha, bahagia campur sedih juga bisa sholat ied di
kampung orang, jauh dari keluarga, terlebih pas malam takbir. Dan pagi itu abis
sholat ied di salah satu masjid di sisi Jalan Telaga Warna, Masjid Jami’
Baiturrohman, gue kembali ke homestay buat siap-siap menikmati pagi di bukit
Scooter, tentunya sama guide setia gue, masih dengan Mas Diky. Menuju Bukit
Scooter ini jalannya hampir sama kalau kita mau ke Candi Dwarawati, tapi nanti
ada petunjuk lagi yang mengantarkan kita menuju bukit ini. Gak jauh juga sih
dari jalan menuju Komplek Candi Arjuna. Melewati perkampungan, menanjak, dan
ladang-ladang kentang dan sayuran lainnya, pagi itu berasa sejuk dan
menyenangkan. Kita bisa lewat Jalan Raya Dieng, kemudian masuk ke arah
perkampungan yang ada gapura di sisi jalan yang bertuliskan Jl. Dwarawati. Gak
perlu takut nyasar, karena nanti juga ada petunjuk lagi ke arah Bukit Scooter. Dan
jalan ini juga dipakai untuk jalur start awal menuju Gunung Prau. Tapi
kebetulan pagi itu gue diajak Mas Diky berangkatnya lewat jalan pintas lewat
rumah-rumah warga dan ladang sayuran, jadi bisa sambil tegur sapa sama warga
sekitar dan menikmati view perladangan, ehh.. perkebunan sayuran. Mulai dari
kentang, wortel, kol, dan yang pasti banyak banget gue nemuin pohon pepaya khas
Dieng atau yang biasa dikenal dengan nam Carica. Gak cuma itu, mendekati lokasi
bukit Scooter, kita udah mulai bisa menatap view alam Dieng di bawah sana, yang
didominasi pemukiman warga dan view pegunungan yang memukau.
Setelah jalan kaki kurang lebih
setengah jam (karena dari homestay niat banget jalan kaki), akhirnya sampai lah
gue di sebuah bukit bernama Scooter ini. Untuk tiket masuk lokasi wisata ini
cukup bayar Rp 5000 saja. Bukit Scooter ini terbilang destinasi wisata baru di
Dieng, karena baru dibuka tahun 2015. Kalau nanya kenapa dinamakan Bukit
Scooter sih kayaknya ada beberapa versi cerita ya.. tapi yang pasti kata guide
gue, dulunya tempat ini sering dipakai kongkow sama anak-anak dari komunitas
motor vespa. Motor vespa sendiri bentuknya identik sama scooter hehehe. Tapi
beberapa sumber juga menyebutkan nama Scooter diambil dari nama sebuah tower di
kawasan ini yang dibangun pada jama Hindia Belanda. Terlepas dari asal-usul
namanya, bukit Scooter ini bisa dibilang spot terbaik buat hunting sunrise atau
sunset. Jadi Dieng gak cuma punya bukit Sikunir yang terkenal dengan Golden
Sunrise-nya aja guys! Kalau cuaca lagi cerah, di pagi hari, dari Bukit Scooter
kita bisa lihat view pedesaan di negeri di atas awan ini berbalut kabut, di
tambah pancaran sinar sunrise yang menyorot setiap sudut desa. Dari sini juga
kita bisa lihat pemandangan komplek Candi Arjuna. Di sebelah timur, punggungan
Gunung Prau juga ikut menghiasi pemandangan yang bisa dinikmati dari puncak
bukit yang dijuluki Blue Sunrise ini. Dan kalau gue pribadi sih pemandangan
pemukiman warga di bawah sana lebih indah banget dilihatnya karena dihiasi juga
dengan banyaknya masjid di kawasan Dieng yang khas dengan kubahnya yang
berwarna-warni. Tapi sayangnya waktu itu gue ke bukit ini kesiangan, jadi ‘misty’
moment-nya gak dapet. Tapi over all, keren lah ‘sarapan’ mata gue pagi itu.
View dari bukit Scooter |
Deretan komplek Candi Arjuna |
Oia, yang harus kalian tahu dan perlu
dicoba kalau kalian ke bukit Scooter ini adalah, coba naik ke sebuah tower atau
gardu pandang yang dibuat dengan kayu dan bambu. Tower setinggi kurang lebih 5 meter ini
bisa kita naiki untuk bisa lihat view alam Dieng dari ketinggian yang lebih. Lebih
tinggi lagi maksudnya biar puas hehehe. Perlu nyali juga buat naik ke menara
yang hanya mampu menampung beban maksimal 2 orang ini. Ada tangganya kok, jadi
bisa panjat dengan mudah. Gue nyoba manjat dan sampai di atas, hembusan angin
khas Dieng berasa banget dan seakan mau jatuh (ah, lebay!) Dan bener aja,
sampai di atas bakal dapet sensasi tersendiri buat menikmati pemandangan
dataran tinggi Dieng, pastinya view gunung-gunung yang mengelilingi alam
pedesaannya. Tapi tetap hati-hati ya pas lagi di atas, jangan sok-sok an, ingat
di atas kita masih ada langit, dan di atas langit masih ada langit hahaha..
Gue
rekomendasikan kalian saat berkunjung ke Bukit Scooter adalah waktu menjelang
matahri terbit, atau bisa juga menjelang sunset. Karena view matahari
terbit di sini gak kalah kece sama
Sikunir. Dan pastinya jangan lupa selalu jaga kebersihan terlebih di lokasi ini
udah disediakan tempat sampah.
Hari beranjak siang. Karena hari itu
hari terakhir gue liburan di Dieng, gue pun gak mau menyia-nyiakan waktu gitu
aja buat hunting kuliner khas Dieng, dan ini bisa dibilang juga khas Wonosobo.
Apalagi kalo bukan Mie Ongklok. Yap! Ini bukan mie ayam lho, tapi ini mie rebus
yang dibuat dengan racikan khusus pakai potongan daun kucai, trus kol, dan kuah
kentalnya yang khas. Kuahnya sendiri dibuat dari racikan bumbu rempah, gula jawa
dan ebi (udang kering). Dan yang gak boleh ketinggalan, guyuran bumbu kacang
yang bikin mie ongklok makin sedap dan mantap! Biasanya makan mie ongklok cocok
ditemani sate sapi, atau juga boleh sate lainnya sesuai selera, atau juga tempe
kemul, sejenis tempe goreng diiris tipis dan digoreng dengan balutan tepung.
Nama ongklok sendiri diambil dari alat yang dipakai untuk merebus mie, yang
menyerupai gayung kecil dari anyaman bambu. Untuk harga harganya, gue kemarin
nyoba satu porsi mie ongklok plus 4 tusuk sate ayam Rp 16.000. Terjangkau kan?
Di sekitar Dieng banyak banget warung yang menjual kuliner khas ini. Kalian
juga bisa nyobain nikmatnya mie ongklok ini di salah satu warung yang tempatnya
juga nyaman yaitu di Kedai Mie Ongklok, di samping Jalan Komplek Candi Arjuna. Kalau mau tau kayak apa penampakan mie ongklok yang sebenernya, bisa tonton videonya di bawah ya..
Selamat mencoba good travellers!
Komentar
Posting Komentar