Pagi itu, dengan semangat yang terkumpul, gue dan Kang
Kurnia, temen gue, berangkat menuju arah Selatan dari daerah Samarang, gak jauh
dari Kamojang, Garut. Perjalanan menuju
Cisompet, memerlukan waktu sekitar 3 jam dengan mengendarai motor. Melewati
kecamatan Bayongbong, Cisurupan, Cikajang, dan berakhir di Cisompet. Perjalanan
pagi itu berkesan banget, karena dapet bonus view gunung Cikuray, dan juga
hijaunya perkebunan teh dan pegunungan di kawasan Cikajang. Kita juga nglewatin
batu Tumpang yang ada di sisi jalan di daerah Cikajang, yang juga hits di
medsos karena eksotisme pemandangan alam Garut yang tersaji dari atas puncak batu
raksasa ini.
|
Batu Tumpang, tepat di sisi jalan |
|
Puncak Batu Tumpang |
Oiya, jalur yang kita lewatin juga jalur utama menuju kawasan
pesisir selatan Garut, salah satunya wilayah Pameungpeuk. Mostly jalanan udah
aspal mulus, banyak tikungan, terutama pas lewat kawasan Gunung Gelap yang full
hutan dengan pohon-pohon rimbun. Tapi yang seru, di salah satu lokasi di
kawasan ini kita nemu gemericik air terjun yang gak begitu besar tepat di
pinggir jalan. Lupa namanya curug apa hehehee. Meski sempat gerimis dan
berhenti buat neduh, akhirnya sekitar jam setengah 11 siang sampai di Kecamatan
Cisompet. Cukup kebingungan juga buat nyari jalan masuk menuju lokasi curug
Jagapati mengingat tempat ini terbilang baru dan belum dikelola sehingga minim
petunjuk arah dari jalan raya. Pokoknya pas udah sampe di kecamatan Cisompet,
yang jalan rayanya mulus banget, gue nanya-nanya ke warga sekitar. Ternyata
patokannya adalah jalan masuk ke kiri jalan yang ada plang petunjuk arah menuju
SMPN 3 Cisompet. Ikuti jalur tersebut, meski aspalnya mulai rusak, di antara
kebun-kebun teh. Sampai di depan SMPN 3 Cisompet, ikuti jalan terus. Jalan mulai
sempit karena jalanan desa berupa jalan makadam, dan beberapa ada percabangan.
Kemarin sempat salah arah juga, tapi setelah nanya-nanya lagi, akhirnya kita
kembali ke jalan yang benar haha. Setelah nemu sebuah bangunan SD, itu artinya
kita udah sampai di lokasi terakhir buat akses kendaraan kita alias parkir di
situ. Kita bisa parkir di lapangan SD, atau bisa juga titip di halaman warga.
Kalau masalah biaya parkir, kasih aja seikhlasnya dan sepantasnya guys, hehehe,
maklum belum ada pengelolanya (Januari 2017).
|
Aspal mulus, tetap waspada banyak tikungan tajam, dan teman-teman tukang tikung :P |
|
Melewati kebun teh, setelah masuk jalan menuju SMPN 3 Cisompet |
|
Bisa titip parkir di lapangan SD, atau sekitar rumah warga |
Nah, setelah parkir kendaraan di
sini, jangan senang dulu, karena kita masih harus tracking kurang lebih
setengah jam untuk sampai di lokasi air terjun Curug Jagapati, kalau cepet sih
20 menit juga sampai hehe. Track menuju curug bakal ngelewatin ladang, sawah,
menuruni bukit. Makin mendekati lokasi curug, turunan akan semakin mengerikan
terutama kalau abis turun hujan karena licin hehehe. Derasnya air terjun
bertingkat ini pun udah mulai kelihatan dari kejauhan. Berpegangan pada
ranting-ranting, pohon, atau rerumputan jadi andalan saat tracking menuju curug.
Hanya jalan setapak seadanya. Harapannya sih ke depannya kalau emang
dikembangkan sebagai lokasi wisata, harus ditata akses menuju Curug Jagapati
ini. Biar lebih aman buat dilalui oleh para wisatawan. Setelah berjuang
menuruni jalan setapak yang curam, sampailah di tepi sungai aliran dari Curug
Jagapati.
|
Jalan setapak menuju curug |
|
Persawahan |
|
Bonus |
|
Turunan curam dan licin |
Curug Jagapati punya pesona tersendiri. Memiliki beberapa
tingkatan air terjun membentuk pola zig zag yang mengalir deras di sela-sela
perbukitan. Air terjun ini merupakan aliran dari Sungai Cilimbung yang berhulu
di kaki Gunung Limbung. Setiap tingkatan air terjunnya punya kolam air, namun yang
paling banyak dikunjungi adalah tingkatan paling bawah karena aksesnya yang
lebih mudah. Kedalaman kolam curug Jagapati ini sekitar 1-2 meter. Bisa
dibilang aman untuk bermain-main air atau berenang. Kebanyakan mereka yang
datang kesini gak menyia-nyiakan kesempatan untuk mencoba lompat dari atas batu
yang ada di curug ini. Ada juga yang mencoba naik ke tingkatan yang lebih atas.
Harus tetap hati-hati juga saat naik ke atas batu yang licin. Aliran air terjun
ini cukup jernih dan segar. Tapi kemarin sempat keruh setelah hujan lebat turun
dan debit air bertambah. Dan dari beberapa sumber menyebutkan, ada hari-hari
yang dianggap sebagai hari pantangan untuk berkunjung ke Curug Jagapati, yakni
hari Selasa dan Jumat. Kurang tau pasti alasannya kenapa, tapi hal ini
berdasarkan himbauan sesepuh daerah tersebut yang biasa di sebut si Abah yang
menjadi juru kunci dari curug tersebut. Pantangan tersebut konon sudah
membudaya secara turun-temurun. For being
a responsible traveller, dengan tidak mengunjungi curug di hari-hari
tersebut bukan berarti kita mempercayai hal-hal di luar nalar, tapi anggap saja
semata-mata untuk menghormati budaya yang ada, karena sejatinya travelling
bukan hanya tentang destinasi, tapi juga memahami budaya setempat. Terlepas
dari hal itu, bicara tentang keindahan curug Jagapati, dinikmati dari sudut
manapun akan tetap terlihat megah dan menawan sebagai pesona baru di kawasan
wisata Garut Selatan. Jangan lupa foto-foto di curug yang instagramable ini ya hehehe.
Puas bermain-main di Curug Jagapati hari itu, gue, Kang
Kurnia dan 2 orang teman lainnya kembali ke Kota Garut, karena gue juga harus
ngejar bis buat balik lagi ke Jakarta, sore itu juga. Kalau diresume,
perjalanan hari itu memang makan waktu lama di perjalanan, terutama naik motor
melalui jalan berliku di kawasan Garut Selatan dengan view atau pemandangan
yang menyejukkan mata. Gak nyesel deh maen ke Curug Jagapati. Semoga tetap
lestari dan terjaga kealamian alam sekitarnya. Oiya, by the way Kang Kurnia ini
juga suka ngeguide dan antar jemput wisatawan di kawasan Garut, guys! Jadi buat
kalian yang pengen jalan-jalan di wilayah Garut, jangan bingung masalah
transport, kalian bisa hubungi kontak
Kang Kurnia di bawah ini yang siap dan asyik jadi temen ngetrip. Sekian cerita
gue dari kawasan selatan Kabupaten Garut, see you on the next trip, good travellers!
Komentar
Posting Komentar